Dari Abi Hurairah dari Nabi SAW sabdanya : “ Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan beriman dan mengharap keredhaan Allah nescaya akan diampunkan dosa-dosanya pada masa-masa lalu .” ( HR Bukhari Muslim )
Dalam salah satu riwayat pada sisi Nasa’i dari Qutaibah dari Sufyan dan ditambahkan : “ Dan dosanya pada masa-masa yang akan datang . Pengarang ini mengatakan bahawa riwayat ini hanya diriwayatkan oleh Qutaibah sendirian .
Baihaqi meriwayatkan dari hadith Ibnu Mas’ud pada bahagian akhirnya disebutkan : “ Dan pada setiap berbuka pada bulan Ramadhan , maka pada setiap malamnya Allah akan membebaskan 60,000 orang dari api neraka; dan apabila hari Raya Idul Fitri, maka Allah akan membebaskan sejumlah orang selama sebulan Ramadhan itu, iaitu 60,000 x 30 .”
Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ Apabila telah tiba Ramadhan , pintu-pintu syurga nescaya dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup; dan syaitan-syaitan dibelenggu .” ( HR Bukhari dan Muslim )
Dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ Tiga golongan yang permohonannya tidak akan ditolak, iaitu orang yang sedang berpuasa sampai dia berbuka ; seorang imam yang adil ; dan seorang yang sedang teraniaya , maka permohonannya diangkat oleh Allah sampai ke angkasa dan dibukakan pintu-pintu langit untuk dirinya ; lalu Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi berfirman : “ Demi kejayaan-Ku , pasti Aku akan menolongmu , walaupun beberapa saat kemudian .”
( HR Ahmad dan Tirmizi dan ia mengatakan hadith ini hasan )
Dalam Tirmizi disebutkan : “ Orang yang berpuasa ketika ia berbuka ,” dan diriwayatkan oleh Ibnu Majah , disahkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hiban ; dan dalam riwayat Al Bazaar dikatakan : “ Tiga golongan yang menjadi kewajipan Allah untuk tidak menolak mereka , iaitu doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka ; doa musafir sampai ia kembali ke rumahnya ; dan doa orang yang teraniaya sampai ia mendapatkan pertolongan .”
Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ Barangsiapa berbuka sehari pada bulan Ramadhan tanpa sesuatu alas an atau tidak kerana sakit , maka puasanya tidak dapat digantikan oleh dirinya selama satu tahun , sekalipun dia sanggup melakukan puasa itu
( HR Empat orang ahli hadith dan disahkan oleh Ibnu Khuzaimah , juga diriwayatkan oleh Baihaqi )
Dari Ubaidillah bin Umar : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersbda : “ Al-Quran dan puasa itu akan menjadi syafa’at bagi seseorang pada hari kiamat. Puasa akan berkata : Wahai Tuhanku, akulah yang menghalanginya dia makan dan bersyahwat, kerana itu jadikanlah aku syafaat bagi dirinya. Dan Al-Quran pun berkata : Dan akulah yang mencegah dia untuk tidur malam, kerana itu jadikanlah aku syafaat bagi dirinya .” Kemudian Nabi bersabda : “ Kedua-duanya dapat menjadi syafaat .” ( HR Thabrani dan para rawinya adalah rawi-rawi sahih,disahkan oleh Hakim, juga diriwayatkan oleh Abi Dunya di dalam Kitab Al Ju’ dengan sanad hasan )
Dari Salamah bin Qaishar : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ Barangsiapa puasa sehari kerana mengharap keredhaan Allah , nescaya Allah akan menjauhkan dirinya dari jahanam seperti jarak jauhnya burung gagak yang terbang dengan membawa anaknya sampai ia mati tua .”
( HR Abu Ya’la dan Baihaqi )
Puasa Ketika Berperang
Dari Abi Sa’id , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Tiada seorang yang puasa sehari , ketika sedang berperang di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan dirinya dari api neraka pada hari itu sejak 70 tahun perjalanan .” ( HR Bukhari dan Muslim )
Puasa Arafah
Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang puasa pada hari Arafah bagi orang-orang yang berada di Arafah .
( HR Abu Dawud dan Nasa’i , disahkan oleh Ibnu Khuzaimah dan diriwayatkan oleh Thabrani dalam Kitab Al Asusath dari Aisyah )
Pengarang kitab ini berkata : Para ulamak berselisih pendapat tentang puasa Arafah. Ibnu Umar berkata : Nabi tidak melakukannya, begitu juga Abu Bakar , Umar dan Utsman serta aku sendiri pun tidak melakukannya . Sedangkan Malik dan Tsauri , kedua-duanya lebih suka berbuka, dan Ibnu zubair dan Aisyah , melakukan puasa pada hari Arafah . Selain itu juga diriwayatkan oleh Utsman bin Abi Ash : Ishaq cenderung untuk melakukan puasa ini . Atha berkata : Aku melakukan puasa Arafah pada musim dingin, bukan pada musim panas . Dan Qatadah berkata : Tidaklah salah melakukan puasa Arafah selagi tidak membuatnya lemah untuk melakukan doa .
Syafe’i berpendapat : Disunahkan bagi orang yang tidak mengerjakan haji, adapun bagi orang yang mengerjakan haji, maka ia lebih baik berbuka agar ia kuat untuk berdoa di Arafah . Dan Ahmad berkata : Jika ia sanggup berpuasa, ia boleh berpuasa ; tetapi jika tidak hendaklah ia berbuka , sebab hari Arafah memerlukan kekuatan .”
Puasa 10 Muharram
Dari Abu Hurairah , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Puasa yang terbaik sesudah Ramadhan ialah puasa pada bulan Muharram .” ( HR Muslim )
Dan pada riwayat Nasa’i dan Thabrani dari Jundab bin Sufyan dengan lafaz “ Bulan Allah yang baik engkau berdoa adalah bulan Muharram .”
Dari Abi Qatadah : Sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Asyura, sabdanya : “ Dapat hapuskan dosa-dosa satu tahun yang lalu .”
( HR Muslim dan Ibnu Majah dan lafaznya : Sabdanya “ Puasa pada hari Asyura aku kira adalah menjadi kewajipan Allah untuk menghapuskan dosa-dosa pada tahun berikutnya .”
Dari Ibnu Abbas : Sesungguhnya Rasulullah SAW , puasa pada hari Asyura dan baginda pun menyuruh melakukan puasa pada hari ini . ( HR Bukhari Muslim )
Dan pada sisi Muslim disebutkan : Aku tidak pernah tahu yang Rasulullah puasa satu hari yang baginda cari keutamaannya di atas hari-hari lain lebih dari hari ini, iaitu 10 bulan Muharram dan tiada bulan yang baginda cari keutamaannya di atas bulan-bulan itu , selain daripada bulan ini , iaitu bulan Ramadhan . Dan pada sisi Thabrani disebutkan : Tiadalah dinanti-nantikan keutamaan suatu hari lebih dari hari yang lain sesudah Ramadhan , melainkan tarikh 10 Muharram . Dan pada kitab Al Kabiir ia sebutkan : Tiada hari yang lebih dari hari yang lain di dalam menjalankan puasa selain dari bulan Ramadhan dan tarikh 10 bulan Muharram .
Puasa Syaaban
Dari Aisyah : Sesungguhnya Nabi SAW biasa berpuasa Syaaban sepanjang bulan . Aisyah berkata : Aku bertanya : Wahai Rasulullah, apakah bulan yang paling tuan cintai untuk berpuasa itu bulan Syaaban ?. Sabdanya : “ Sesungguhnya pada bulan ini Allah menetapkan pada setiap orang kematiannya tahun itu, maka aku ingin agar ajalku datang kepada diriku pada saat aku sedang menjalani puasa .” ( HR Abu Ya’la )
Dan pada riwayat Abu Dawud, Aisyah berkata : Adalah bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah untuk melakukan puasa adalah bulan Syabaan . Kemudian baginda sambung dengan bulan Ramadhan .
Puasa Tiga Hari Berturut-turut
Dari Abdullah bin Amr bin Ash , ia berkata Rasulullah SAW bersabda : “ Puasa tiga hari pada setiap bulan bererti puasa setahun penuh .” ( HR Bukhari dan Muslim )
Dari Ibnu Umar : Sesungguhnya seorang lelaki bertanya kepada Nabi tentang puasa , lalu sabdanya : “ Lakukanlah olehmu pada hari-hari putih , iaitu 3 hari pada setiap bulan .”
( HR Thabrani dalam Kitab Ausath dan para rawinya dipercayai )
Puasa Dalam Safar
Dari Anas , ia berkata : Kami pernah bersama Nabi dalam satu perjalanan di antara kami ada yang berpuasa ; dan di antara kami ada pula yang berbuka . Ia berkata : Kemudian kami turun disuatu tempat pada hari yang begitu panasnya . Kebanyakan di antara kami berteduh pada kain-kainnya ; dan di antara kami ada yang mengangkat tangannya untuk melindungi dirinya dari terik matahari . Kemudian ia pun berkata : “ Hanya orang-orang yang berpuasa telah jatuh ; dan orang –orang yang berbuka tetap segar .” Lalu mereka mendirikan beberapa khemah ; dan kemudian mereka memberi minum kepada orang-orang berkenderaan . Kemudian Rasulullah bersabda : “ Pada hari ini orang-orang yang berbuka telah mendapatkan pahalanya .”
Dari Abi Sa’id Al Khudri , ia berkata : Kami bersama Rasulullah SAW pergi berperang pada tarikh 16 bulan Ramadhan . Di antara kami ada yang berpuasa dan di antara kami ada pula yang berbuka . Yang berpuasa tidak merasa keberatan kepada yang tidak berpuasa dan yang tidak berpuasa tidak merasa keberatan kepada yang berpuasa . Dalam riwayat lain dikatakan : Mereka memandang siapa yang masih tetap berpuasa , maka hal itu adalah baik ; dan siapa yang ternyata lemah , lalu ia berbuka maka yang demikian itu adalah baik .” ( HR Muslim dll )
Pengarang kitab ini berkata : Para Ulamak berbeza pendapat tentang puasa dalam Safar dan berbeza pendapat tentang puasa dan berbuka dalam perjalanan . Anas berkata bahawa berpuasa adalah lebih baik , tetapi diriwayatkan dari Utsman bin Abi Ash dan juga yang merupakan pendapat Sa’id bin Zubir dan Tsauri dan Abu Tsaur dan kalangan yang lebih banyak menggunakan akal serta Malik , Syafe’i Fsdhsil bin ‘Iyadh berpendapat bahawa berpuasa dalam Safar adalah lebih baik bagi orang yang kuat , sedangkan Ibnu Umar , Sa’id bin Musayab , Ibnu Abbas , Al Auza’i , Sya’bi , Ahmad dan Ishaq berpendapat : berbukalah yang lebih utama . Diriwayatkan dari Umar bin Abdul Aziz . Qatadah dan Mujahid mengatakan bahawa yang terbaik adalah mana yang lebih mudah dilakukan oleh seseorang ketika dalam perjalanannya . Ibnu Mundzir berkata : Inilah pendapat yang aku ikuti . Dan pengarang kitab ini berkata : Itulah yang terbaik .